Keemasan Bournemouth Di Abad 20



Bournemouth menulis kemenangan populer atas pemegang Manchester United di Piala FA pada Januari 1984, sesaat mereka diurus oleh Harry Redknapp. Club ini memenangi piala ke-2 dengan memenangi Piala Relasi Anggota pada musim pertamanya, menaklukkan Hull City 2-1 di Boothferry Park pada 24 Mei 1984 di final.

Redknapp bawa Bournemouth ke tingkat ke-2 liga Inggris untuk kali pertamanya dalam riwayat mereka untuk juara Seksi Ke-3 di tahun 1987. Sesudah bertahan dengan nyaman pada musim pertama mereka di Seksi Ke-2, Bournemouth membuat rintangan serius untuk promo ke papan atas di liga. Musim 1988-89; mereka pada akhirnya mundur sesudah laga jelek diakhir musim, tapi pada akhirnya mereka ada di tempat ke-12 masih yang paling tinggi di Liga Sepakbola sampai musim 2013–14.

Pada tanggal 5 Mei 1990, hari paling akhir musim 1989-90, Leeds United mendapatkan peluang untuk memenangi Seksi II serta memperoleh promo ke Seksi Pertama dengan menaklukkan Bournemouth di Dean Court. Beberapa fans United sudah mengakibatkan permasalahan di kota saat pagi hari serta situasinya tegang saat Leeds memenangi laga dengan 1 gol. Digabungkan dengan hasil laga lain, ini bermakna jika Leeds dipropagandakan sesaat Bournemouth terdegradasi. Kekerasan serta keruntuhan oleh pengunjung ke Bournemouth bersambung semasa berlibur akhir minggu, mengakibatkan lebih dari pada £ 1 juta kerusakan serta luka buat fans serta petugas polisi musuh. [15] Media massa Daily Echo kota memberikan laporan jika "pemirsa, termasuk juga banyak anak muda, harus lari ke tempat yang aman saat rudal dibuangkan serta polisi anti huru hara masuk untuk mengatur massa." [15] Permasalahan ini diangkat di Parlemen oleh salah satunya anggota parlemen kota.. Dengan cara finansial, permasalahan Leeds mengubah club semasa lebih satu dasawarsa, sebab Bournemouth dihindari oleh polisi ditempat untuk mengadakan laga kandang di Bank Holidays (umumnya hari yang terkenal untuk sepak bola) sampai laga menantang Kota Shrewsbury pada 21 April 2003.

Redknapp masih di club semasa dua musim lagi, yang kedua-duanya usai dengan club jatuh tiga point dari play-off. Tetapi, desakan keuangan yang bertambah mengakibatkan ia memundurkan diri dari tempatnya diakhir musim 1991-92, serta ia selanjutnya masuk kembali lagi dengan bekas club West Ham United untuk pelatih. Ia diganti oleh Tony Pulis, yang membuat tim yang semakin lebih murah yang cuma dapat mengurus dua finis di posisi 17 beruntun sebelum Pulis keluar dari club, mempersalahkan desakan keuangan. 

Bournemouth pergi beberapa waktu pertama musim 1994-95 tanpa ada manager permanen dalam tempat, serta awal yang mengerikan lihat mereka di bawah meja untuk sejumlah besar paruh pertama musim. Walau perkembangan kecil berbentuk saat Mel Machin diangkat untuk manager, mereka terlihat benar-benar mustahil bertahan, mengingat jika ada lima tempat kemunduran di Seksi Dua untuk musim itu sebab rekonstruksi liga. Tetapi, performa yang telat digabungkan dengan kehancuran oleh lawan kemunduran Cambridge United serta Plymouth Argyle membuat mereka bertahan di hari paling akhir musim dengan dua point.

Machin pada akhirnya masih bertanggungjawab semasa enam tahun, yang sejumlah besar diikuti dengan finis di papan tengah yang biasa saja. Musim 1998-99 dapat dibuktikan dapat jadi pucuk waktu kedudukannya, dengan club membuat rintangan playoff yang serius untuk sejumlah besar musim, tapi pada akhirnya jatuh pendek serta finis ke-7. Tetapi, pengurangan ke tempat 16 pada musim 1999-2000 diiringi oleh awal yang jelek untuk musim selanjutnya lihat Machin dihapus dari tempatnya serta dikasih peranan direktur sepakbola.

Popular posts from this blog

A MASH unit for corals

Intelligence is evolved, not engineered

unwanted interbreeding of domestic and wild stock